Apakah bisa kita mengenal Allah?


Ketahuilah bahwa Allah itu bukan hanya sebuah nama, Allah itu ada...bukan tak ada....., maka tentu ada ilmu nya untuk mengenal Nya. Tapi mesti di ingat disini bahwa mengenal Allah itu bukan bermakna kita bisa nampak Allah berbentuk begitu begini, bukan... bukan begitu.
Sebelum kita bicara tentang bisa atau tidaknya kita mengenal Allah, maka baiknya kita tanya dulu diri kita, apa perlunya kita mengenal Allah?
Ada banyak alasan penting yang mengharuskan kita mesti mengenal Allah. Pada kali ini kita coba uraikan dua contoh saja, yang pertama adalah untuk kita bisa patuhi larangan ayat quran surat yasin 60 yang berbunyi " ya bani adam jangan lah kamu menyembah setan ".
Sepintas lalu surat yasin ayat 60 ini terlihat tidak ada yang aneh, isinya pun sangat jelas yaitu larangan menyembah setan. Tapi.... kalau kita pikir baik-baik, bisakah kita memastikan bahwa kita tidak menyembah setan, sedangkan setan itu ghaib dan Allah pun ghaib. Kalau ayat itu melarang kita menyembah patung...., aa.. ini bisa kita laksanakan. Atau jika larangan itu seperti pada surat An-Nur ayat 21, yaitu : " Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengikuti perangai setan ", ini bisa kita hindari, karena kita sudah tau perangai setan seperti : sombong, iri , dengki, tamak dll. Tapi kalau ayat nya berbunyi " Hai bani adam janganlah kamu sembah setan ", ini membuktikan bahwa kita mesti mengenal Allah dulu, supaya kita bisa membedakan ghaib nya Allah dengan ghaibnya setan.
Alasan kedua bahwa kita mesti kenal Allah adalah supaya kita bisa kembali kepada Allah di saat sakaratul maut nanti. Ketahuilah...bahwa kita mati mesti mengikut apa yang tertulis dikeranda mayat, yaitu innalillahi rajiun wainilaihi rajiun, dari Allah aku datang dan kepada Allah aku kembali. Tapi, bagaimana mungkin kita bisa kembali pada Allah kalau kita tak kenal Allah, mana mungkin kita bisa kembali pada suatu yang tidak kita kenal. Ketahuilah, di saat sakaratul maut itu akan datang bermacam-macam makhluk yang akan menyesatkan kita. Orang yang mau mati biasanya selalunya di datangi oleh neneknya yang sudah meninggal atau orang tua nya yang sudah meninggal atau bahkan di datangi oleh yang berjubah putih berjubah hitam dan sebagainya. Maka jika ia mengikuti salah satu yang disebutkan tadi, maka jadilah ia mati su'ul khatimah atau sesat, kenapa sesat ? karena seharunya ia mati kembali pada Allah, .. ee...nyata nya malah kembali pada ini dan itu, bukan kembali pada Allah.
Setelah kita tau bahwa kita mesti mengenal Allah, maka baru kita lanjut dengan pertanyaan, " apakah bisa kita mengenal Allah ? ", Allah itu kan ghaib alias tak nampak, jadi bagaimana cara mengenal Nya?.
Kisah nabi Ibrahim mencari tuhan di surat Al-An'am yat 76 sampai 80 adalah sebuah bukti nyata bahwa kita pasti bisa mengenal Allah. Kalau ibrahim mencari tuhan, ini bermakna, awalnya Ibrahim pun belum mengenal Allah. Awalnya ia mengira, bintang, bulan atau matahari itu lah tuhan. Setelah cukup lama berusaha dan terus berdoa, memohon dari hati yang paling dalam, maka akhirnya ibrahim diberi petunjuk oleh tuhan semesta alam yaitu Allah. Maka sejak itu Ibrahim sudah kenal dengan tuhan yang sesungguhnya yaitu Allah. Darimana kita tau bahwa diakhir pencariannya itu ibrahim telah mengenal Allah ?. ini tertulis jelas diayat yang ke 80 surat Al-An'am ini, dimana disitu ibrahim sudah bisa menghadap Allah dengan mengatakan " inni wajjahtu wajjhiya . . . " , aku hadapkan wajahku kepada yang menciptakan langit dan bumi yaitu Allah. Jadi inilah buktinya bahwa ibrahim sudah mengenal Allah, yaitu, pada akhirnya ia sudah bisa menghadap Allah, inni wajjahtu wajjhya. Nah, ayat " inni wajjahtu wajhiya " ini pula lah yang selalu kita baca setiap kita sholat. Hanya saja, ibrahim melafaskan " inni wajjahtu wajhiya.." adalah setelah ia mengenal Allah sehingga ia betul-betul tau cara menghadap Allah, sedangkan kita umumnya melafaskan " aku hadapkan wajahku kepada Allah ", padahal kita belum mengenal Allah.
Jadi, Ibrahim telah membuktikan bahwa manusia bisa mengenal Allah. Dan sejak itu ibrahim di sebut dengan bapak TAUHID. Maka dari itu, ilmu untuk kita bisa mengenal Allah adalah ILMU TAUHID.
Seperti pepatah mengatakan, jika ada kemauan, pasti ada jalan. Segala sesuatu nya itu akan berhasil kalau dikejakan dengan ilmu yang bersesuaian. Jadi ilmu apa yang bisa mengenalkan kita kepada Allah ?, yaitu ilmu Nabi Muhammad. Karena Nabi Muhammad lah orang pertama yang memperkenalkan Allah kepada umat islam. Tapi ingat ya...., ilmu agama yang dibawa Nabi Muhammad itu ada dua macam, seperti yang dikatakan oleh Abu Hurairah dalam hadist sahih kitab Bukhari nomor 120. yang isinya bahwa Abu hurairah mengaku telah belajar dua macam ilmu dari Nabi Muhammad.
Maksud dua ilmu pada hadis yang diriwayatkan oler Abu hurairah ini, macam-macam penafsiran dikeluarkan orang. Padahal yang pertama itu adalah ilmu syariat, dan yang kedua adalah ilmu tentang perkara yang batin yaitu yang dinamakan ilmu hakikat. Nah... kalau kita ingin mengenal Allah maka kita mesti belajar ilmu hakikat yaitu ilmu tauhid. Maka itu orang-orang yang hanya mempunyai pengetahuan syariat saja, pasti tak kan bisa menerima, bahwa sesungguhnya kita bisa mengenal Allah, karena mereka memandangnya hanya dari sudut kaca mata syariat saja. Nah, inilah yang sedang kami usahakan saat ini, yaitu kami sedang mencoba sedaya upaya untuk membukakan akal orang syariat, yaitu dengan menjentik akal mereka dengan sedikit pertanyaan-pertanyaan hakikat. Contohnya, dengan menanyakan, " Kalau sholat di dalam ka'abah, kita menghadap kemana ? ", mudah-mudahan ada diantara orang-orang syariat yang sampai akalnya untuk berpikir, bahwa sesungguhnya orang yang sholat itu pada hakikatnya bukanlah menghadap ka'bah, melainkan sedang menghadap Allah. Tapi tugas ini memang sangat menantang, karena banyak sekali orang yang akan menghujat, dan menuduh kami mempersuli agama, bahkan yang menuduh kami sesat. Tapi ini semakin menjadi bukti kuat bahwa sekarang ini mungkin lebih dari 90% umat islam hanya mempunyai pengetahuan syariat saja, tanpa ada pengetahuan hakikat.
Klik dan baca artikel terkait berikut :
Note:
Kami tidak ada memberi pelajaran ilmu tauhid melalui internet, semua artikel2 agama di website ini bukan memberi pelajaran ilmu tauhid, melainkan hanya untuk mengingatkan pada siapa2 yang mebacanya tentang pentingnya pengtahuan ilmu tauhid. Dan belajar ilmu tauhid mesti dalam bentuk pengajian tatap muka langsung. Jadi sekali lagi kami ingatkan bahwa di website islamdanquran.com ini bukan tempat belajar ilmu tauhid.