Agama Bukan Keturunan

agama bukan keturunan
agama bukan keturunan

Quran surat Ash-Shaffat ayat 69 dan 70 yang artinya : Sesungguhnya mereka mendapati nenek moyang mereka dalam keadaan sesat. Mereka tergesa-gesa mengikuti jejak (nenek moyang) mereka.

Artikel ini akan menjadi penentu bagi pembaca untuk memahami artikel-artikel lain di website ini. Maka dari itu gunakanlah akal yang tajam dan hati yang lapang dalam memahami artikel ini.

Pemahaman paling keliru dan paling berbahaya yang dipegang hampir semua umat islam sekarang ini adalah, anggapan bahwa orang yang lahir dari keluarga islam itu otomatis beragama islam. Ketahuilah, agama itu bukanlah keturunan, yang keturunan itu adalah rambut lurus rambut keriting atau kulit putih kulit hitam. Dan hal ini pun sudah ditegaskan dalam quran yaitu kisah nabi Ibrahim yang lahir dari keluarga yang menyembah patung, namun pada akhir nya ia mendapatkan jalan yang lurus dan benar yaitu menyembah sang pencipta yakninya Allah.

Ingatlah, kita tak pernah mintak pada Allah untuk dilahirkan di keluarga islam, dan bayi yang lahir dari keluarga non muslim pun tak pernah mintak pada Allah untuk dilahirkan di situ, Ini bermakna, setiap seorang manusia, tak peduli ia lahir dari keluarga manapun, ketika ia sudah berakal baligh, maka ia wajib mengusul dan memeriksa ilmu agama nya secara lebih detail. Untuk agama islam sendiri, Allah telah aturkan segala syarat dan rukun yang harus dipenuhi oleh sesorang untuk menjadi seorang muslim yang di akui oleh Allah dan rasulnya. Jadi tak bisa langsung mengikut begitu saja, tanpa ada dasar ilmu pengetahuan yang cukup, terutama pengetahuan pokok atau dasar agama islam yaitu ilmu tauhid.

Maka itu, setiap individu muslim yang telah baligh berakal wajib untuk mengkaji, usul dan periksa terutama dasar-dasar atau pondasi agama seperti iman, islam, tauhid dll. Ini sudah masanya mengkaji bukan lagi mengaji. Kita bukan lagi hendak menghafal 6 rukun iman atau 5 rukun islam, tapi kita mau kaji satu-persatu itu rukun iman dan rukun islam, supaya kita seperti yang dikatakan di surat Al-Mujadalah ayat 11, yaitu tentang orang beriman dengan ilmu, bukan iman keturunan. Waktu kanak-kanak biasa nya kita ditanya apa rukun islam yang pertama? lalu kita jawab : mengucap dua kalimah syahadat, itu saja. Tapi disini kita akan kaji lebih dalam dengan pertanyaan : apa maksudnya bersyahadat itu ?, apa saja syarat-syarat syahadat ? , apa saja rukun-rukun syahadat ?. Kami yakin para pembaca sekalian banyak yang tak tau apa saja rukun syahadat itu ? apa syarat sah syahadat ?. Dan kalau pun anda bisa hafal rukun syahadat, belum tentu anda bisa melaksanakan rukun syahadat itu. Karena yang penting itu bukan nya menghafal 4 rukun syahadat, tapi, bagaimana melaksanakan satu-persatu rukun syahadat itu diwaktu kita bersyahadat.

Inilah bukti nyata bahwa kita masih sekedar islam turunan atau islam ikut ikutan. Jangankan masalah sholat yang merupakan rukun islam yang kedua, rukun islam yang pertama saja ( syahadat ), kita tak tau syarat dan rukun nya. Kita bisa tanya diri kita sendiri, kira-kira bagaimana ya.. syahadat kita kalau kita tak tau rukun-rukun nya ?, dan seandainya syahadat kita salah karena tak tau syarat dan rukunnya, itu bermakna islam kita pun diragukan karena syahadat ini adalah syarat untuk jadi orang islam.

Maka itu terutamanya bagi kita yang terlahir dari keluarga islam ini, kebanyakan kita sudah asyik saja melakukan ibadah seperti sholat puasa dll selama puluhan tahun, tapi kita tak sadar bahwa bisa jadi apa yang kita lakukan selama ini tak cukup syarat dan rukunnya, karena kita belum pernah belajar ilmu dasar paling utama agama islam yaitu ilmu tauhid. Maka dari itu sebelum ketauan salah kita tu di akhirat nanti, maka sekarang ini kita periksalah dulu segala dasar-dasar ilmu agama seperti iman, islam, tauhid, baik syariat maupun hakikat. Dan insyaAllah di website ini kita akan bentangkan segala perkara agama yang terlupakan bagi kebanyakan umat islam zaman sekarang. Yang mana hal ini berakibat sangat fatal pada syah atau tidak nya ibadah tersebut, terutama ibadah shalat. Tapi ingat, butuh lapang dada dan akal yang jernih untuk memahami pesan-pesan di setiap artikel di website ini. Tapi jika para pembaca tidak mau memikirkan dan melapangkan dada dalam memahami pesan-pesan di setiap artikel di website ini, maka para pembaca tidak akan tau dan tak akan menyadari kesalahan fatal kita dalam beragama. Semoga ini bisa manfaat.

Jadi kalau agama itu tidak keturunan, sejak kapan kita islam ?

Untuk lebih jelasnya bisa kita bicarakan dalam diskusi agama dengan bertemu muka langsung. Kami ada di kota-kota di Indonesia dan malaysia seperti di Jakarta, Surabaya, Samarinda, Balikpapan,Padang, Pekanbaru, Batam, Lampung, Makasar, Kuala Lumpur. Jika berminat untuk diskusi agama silahkan tuliskan nomor WA anda dan kota asal anda di bagian CONTACT. Insya Allah ini murni dakwah agama, tak ada unsur komersil dan tak ada bayar apa apa pun.

Klik dan baca artikel terkait berikut :

Note:

Kami tidak memberi pelajaran ilmu tauhid melalui internet. Semua artikel agama di website ini hanya untuk membuktikan dan mengingatkan betapa pentingnya belajar ilmu tauhid. Belajar ilmu tauhid sama seperti pengajian pada umumnya seperti di mushola atau majelis ta'lim.

Related Stories